Edukasi Sejarah Sejak Usia Dini

MENGABADIKAN FOTO : Pengunjung Museum Panglima Jenderal Soedirman di Kecamatan Karanglewas, Banyumas memotret anak-anaknya di bawah patung Pangsar Jenderal Soedirman.




ANAK usia empat tahun itu berlarian di halaman Museum Panglima Jenderal Soedirman di Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Minggu (9/12) pagi. Langkah kaki mungil itu mendadak terhenti saat melihat patung jenderal naik kuda sebagai simbol museum.

"Ih . . itu kok kudanya besar banget," ucap Laeli anak itu kepada ibunya, Tini (27) dengan polos.

Anak itu sempat tertegun melihat patung tersebut, karena di lingkungan rumah tinggalnya di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok tidak ada patung sebesar itu. Kemudian, orang tuanya mulai menjelaskan patung tersebut dengan lembut penuh kasih sayang kepada anak semata wayangnya itu.

"Itu patung pahlawan Indonesia yang bernama Panglima Besar Jenderal Soedirman," ucapnya.

Setelah melihat patung, Tini mengajak ke dalam ruangan untuk melihat beberapa foto-foto Soedirman saat berjuang melawan penjajah. "Kami ke sini untuk rekreasi sembari mengenalkan anak saya kepada pahlawan dari daerah sendiri," kata perempuan berjilbab itu.

Senada juga dikatakan Pebri Adi Setiyanto (30) warga Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Ia membawa dua sepupunya yang berusia empat dan lima tahun. "Saya ke sini tujuannya untuk mengenalkan sosok Soedirman kepada anak," katanya.

Menurutnya, anak-anak seusianya belum tahu sosok Jenderal Soedirman. Mereka mengetahui hanya dari poster yang di pasang pada dinding sekolah. "Ini juga agar anak tahu dan ingat pahlawan kebanggaan Banyumas," imbuh dia. 

Siswa SMP 1 Karanglewas, Ayu Safitri (14) juga mengemukakan, museum ini sangat penting untuk mengedukasi para pelajar mengetahui sejarah perjuangan dan sosok Soedirman.

"Di sekolah juga ada pelajaran sejarah, jadi selain berekreasi pada hari libur kami juga mendapat pelajaran mengenal pahlawan dari museum ini," kata dia diamini tiga temannya.   

Museum yang terletak di pinggir Sungai Logawa Kecamatan Karanglewas, kurang lebih 4 km dari kota Purwokerto ini memang dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Soedirman di Kabupaten Banyumas.

Di dalam museum, terpampang puluhan foto kegiatan jenderal baik kegiatan kenegaraan dengan para pejabat negara maupun saat sedang menjalankan perang gerilnya melawan penjajah. Pengelola museum juga melengkapi koleksinya dengan menempatkan tandu yang dipakai jenderal saat sedang sakit dan biodata Soedirman.

Namun demikian, ada hal yang kurang lengkap pada museum ini yakni minimnya pemandu museum yang menjelaskan tentang kiprah Soedirman sebagai pejuang Indonesia. "Di sini tidak ada pemandunya. Pengunjung sini hanya melihat foto dan membaca sedikit tentang kegiatan Soedirman yang sudah dipajang di museum. Ini sangat disayangkan sekali," kata pengunjung museum, Asri Oktarina (13).   

Secara terpisah, Pengelola Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Agus Purbohadji mengatakan, museum ini sebagai taman rekreasi yang dapat memberikan pelajaran sejarah kepada pengunjung.

"Pengunjung yang datang ke sini didominasi para pelajar dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kami juga menyediakan pembandu museum untuk menjelaskan tentang kiprah Soedirman," katanya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, angka kunjungan sampai awal Desember tahun ini mencapai 9.756 pengunjung dengan tingkat pendapatan dari penjualan tiket masuk Rp 53.884.400. "Tiket masuk Rp 3000. Ini sangat terjangkau masyarakat. Selain mereka dapat berekreasi, anak-anak dapat mengenal sosok pahlawan sejak dini," ucapnya. (*) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biaya Hidup di Purwokerto Makin Tinggi (2)

Kemudahan Akses Informasi Mendorong Ekonomi Nasional

Galeri Kemeriahan Memperingati HUT RI ke - 70